SEMOGA BLOG INI BISA MENAMBAH IMAN DAN KETAQWAAN KITA KEPADA ALLAH.SWT....amin

Senin, 18 Maret 2013

MENAHAN MARAH SORGA IMBALANNYA

  Sebentar-sebentar marah,sebentar-sebentar marah....... mana marahnya tidak pernah sebentar !. keluhan itu biasa kita dengar dari anak atau bawahan yang sering di marahin oleh orang tua atau atasanya.
   Biasanya kalau sudah mengeluh seperti itu nasihat orang tua ataupun arahan atasan menjadi semakin sering diabaikan.karena bila diawali dengan marah secara psykologis sudah terbangun dinding pembatas antara anak dengan orang tua atau bawahan dengan atasan.
    Menasihati dengan marah atau mengarahkan dengan marah terbukti tidak efektif dan hanya membuang energi.Dalam ajaran islam ,marah diperbolehkan dengan syarat marahnya muncul karena Allah,karena kebenaran yang dilanggar atau untuk membela agamaNya.Khususnya ketika perkara-perkara yang diharamkan Allah dilanggar.
    Kemarahan yang muncul bukan karena hal tersebut diatas dilarang bahkan diharamkan dalam islam.Maka jika seseorang dirasuki kemarahan,jangan sampai kemarahan itu menguasai dirinya.Karena jika telah dikuasai oleh kemarahan,maka kemarahan itu bisa menjadi pengendali yang akan memerintah dan melarang kepada dirinya!.Janganlah melampiaskan kemarahan.

TERKENDALI
    Kendalikan marah.Karena kemarahan itu sering menyeret kepada perkara yang haram.Seperti; mencaci,menghina,menuduh,berkata keji,dan perkataan haram lainnya.Atau memukul,menendang,membunuh,dan perbuatan lainnya yang diharamkan.
    Kendalikan diri dan emosinya agar tidak melampiaskan kemarahan,sehingga akibat buruk dari kemarahan bisa dihindari.
    Kebiasaan mengumbar marah juga berakibat buruk bagi kesehatan jiwa dan raga seseorang.Hal ini terbukti  secara ilmiah yang menjelaskan bahwa kemarahan,secara psikologis dan rangsangan neorotik,meningkatkan denyut jantung,memompa lebih banyak dan lebih cepat darah seperti hal nya berlari cepat.
     Namun, marah tidak seperti berlari,pelari bisa berhenti jika dia mau,sedangkan marah tidak dapat  dikuasai dengan mudah.Terutama jika orang tersebut tidak terbiasa mengendalikan amarahnya.            Secara klinis terbukti bahwa orang-orang  yang terbiasa melampiaskan kemarahan dapat dengan mudah menderita hipertensi dan arteriosklerosis karena tekanan darah menjadi terlalu tinggi,sedangkan pembuluh darah kehilangan kemampuan untuk memperluas diri untuk menampung tambahan darah yang terpompa.
    Saking pentingnya kemampuan mengendalikan marah Rosulullah SAW sampai mewasiatkannya berulang kali sebagaimana hadis berikut; "Dari Abu Hurairah Radhiyallahu'anhu,bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu'alaihi  wasallam," Berilah wasiat kepadaku,"Nabi menjawab ,"Jaganlah engkau marah,"laki-laki tadi mengulangi  perkataannya berulang kali,beliau Nabi (tetap) bersabda,"Janganlah engkau marah,"(HR Bukhori )
    Didalam Al  Qur'an Allah SWT berfirman ;  Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa ,(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya),baik diwaktu lapang maupun sempit .dan orang-orang  yang menahan marah nya dan memafaatkan  (kesalahan)orang. Allah meyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (Ali Imron : 133-134).
    Dalam ayat lain Allah SWT berfirman : Maka sesuatu apapun yang deberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia ; dan yang ada pada sisi Allah  lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman,dan hanya kepada Rabb mereka,mereka bertawakal dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa dan perbuatan-perbuatan keji,dan apabila mereka marah mereka memberi ma'af.( Asy Syura ; 36-37).
   Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda : "Dari Abdullah bin mas'ud,dia berkata,Rasulullah shollallahu 'alaihi wa salam bersabda,"Siapakah yang kamu anggap sebagai shura'ah(orang kuat,jago gulat)?" Kami menjawab," Seseorang yang tidak dapat dijatuhkan oleh orang lain."Beliau bersabda ,  "Bukan itu,tetapi shura'ah(orang kuat,jago gulat )yaitu orang yang  dapat menguasai dirinya ketika marah."(HR Muslim)
  Barang siapa menahan kemarahan ,padahal  mampu  melampiaskannya,niscaya pada hari kiamat Allah'Azza Wa Jalla akan memanggilnya dihadapan seluruh makhluk,sehingga  Allah memberinya  hak memilih di antara  bidadari surga yang dia kehendaki."(HR.Abu).
   Dari kutipan ayat Al qur'an dan hadist  rosulullah  diatas menunjukan keutamaan mengendalikan marah,berikut Beberapa  terapi syara' untuk mengendalikan marah:
1. Mengucapkan Ta'awudz untuk berlindung (kepada Allah azza wajalla) dari godaan syaitan yang terlaknat.
 Sebagaimana yang diriwayatkan oleh sulaiman bin shord,beliau berkata : "aku duduk bersama Nabi SAW dan dihadapannya ada dua orang yang mencela,salah satu dari kedua orang tersebut telah memerah wajahnya dan urat lehernya tegang,maka Rosulullah SAW bersabda :
"Aku mengetahui satu kalimat seandainya dia ucapkan niscaya akan hilanglah gejolak yang ada pada dirinya,seandainya ia membaca: "Aku berlindung pada Allah dari syaitan"niscaya hilanglah amarahnya".(HR.Bukhori-Muslim)
2.Diam tidak bicara
   Mengambil sikap diam,hal ini sebagaimana sabda Nabi SAW "Apabila salah seprang diantara kalian marah maka hendaklah dia diam".(HR.Imam Ahmad)
3. Bersikap tenang,yaitu duduk apabila sedang berdiri,atau tidur terlentang bilamana sedang duduk.
  Rosulullah SAW bersabda."Apabila salah seorang diantara kalian marah sedangkan dia berdiri maka hendaklah dia duduk,agar kemarahanya hilang,apabila masih belum mereda maka hendaklah dia berbaring"(HR.Abu Daud)
4. Berwudlu.
    sebagaimana sabda Nabi SAW: Marah itu adalah bara api maka padamkanlah dia dengan berwudlu".(HR.Al Baihaqi)
5.Melaksanakan Sholat
   Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Atsar:"penghapus setiap perselisihan adalah dua raka'at(sholat sunah)",(Hadits shohih).
6. Selalu berdzikir kepada Allah SWT
    Ketahuilah bahwa hanya dengan mengigat Allah maka hati menjadi tentram".(QS.Ar Ra'ad:28).
   Marilah kita senantiasa memohon kepada Allah SWT untuk diberikan kemampuan mengendalikan amarah.Dan pada giliranya kita akan di anugerahi syurga sebagaimana janji Rosulullah SAW dalam hadistnya : Janganlah marah maka bagimu adalah surga".(Hadits shohih).
   "Dari Mu'adz meriwayatkan bahwasanya Rosulullah SAW bersabda,"barang siapa yang menahan amarahnya,padahal ia mampu untuk meluapkan amarahnya,maka pada hari kiamat Allah akan memanggilnya kehadapan seluruh mahluk,lalu dia mempersilahkan padanya untuk memilih bidadari mana yang ia suka"(HR.Abu Dawud)

 

 
 
 


   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar